Ni Wayan Tantri

Selamat Datang Jgn Lupa Comment Terimakasih Kunjungannya

Selasa, 18 September 2018

Lindungi Keluarga Dari Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)

Oleh: Ni wayan tantri.

Medical Check Up - Filariasis atau yang awam disebut penyakit kaki gajah ini adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh cacing filaria yang dapat hidup di tubuh manusia. Cacing filaria berukuran kecil menyerupai benang ini dapat berkembang biak dan beredar di dalam darah manusia.

Terdapat 3 spesies cacing filarial yang menjadi penyebab kaki gajah yaitu Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Cacing ini kecil tipis menyerupai benang dan hidup dalam tubuh manusia terutama dalam kelenjar getah bening dan darah. Cacing filaria dapat hidup dalam kelenjar getah bening manusia selama 4 hingga 6 tahun. Cacing dewasa betina menghasilkan jutaan anak cacing (microfilaria) yang beredar dalam darah terutama malam hari.

Filariasis dapat ditularkan dari seseorang yang di dalam darahnya telah terdapat anak cacing (mikrofilaria) kepada orang lain melalui gigitan nyamuk Culex Fatiqans, jenis nyamuk  penyebar penyakit kaki gajah. Keberadaan nyamuk Culex Fatiqans di dalam rumah dan menggigit pada waktu malam. Ciri fisik nyamuk Culex yakni ada yang berwarna hitam dan coklat dan ketika hinggap posisinya mendatar. Berbeda dengan nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah yang suka berkembang biak di air bersih, nyamuk Culex menyukai air keruh untuk bertelur.

Siklus penularan kaki gajah dimulai ketika nyamuk Culex Fatiqans menghisap darah penderita penyakit kaki gajah, mikrofilia ikut terhisap. Di dalam tubuh nyamuk Culex, mikrofilia berubah menjadi larva cacing dalam waktu sekitar 1-2 minggu. Kemudian, saat nyamuk yang telah terinfeksi menghisap darah orang yang sehat, maka larva dalam tubuh nyamuk yang telah terinfeksi tersebut menempel pada kulit manusia dan mauk ke dalam tubuh manusia. Larva tersebut akan masuk ke saluran getah bening manusia dan tumbuh hingga menjadi cacing filaria dewasa.

Gejala penyakit filariasis adalah penderita mengalami demam, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang mengakibatkan pembengkakan di beberapa bagian tubuh seperti tungkai, lengan, dan payudara. Jika tidak segera ditangani dengan benar, penyakit kaki gajah dapat menyebabkan cacat permanen. 

Berdasarkan data WHO (World Health Organization), Indonesia menduduki peringkat kedua penduduknya berisiko terkena penyakit gajah. Beberapa daerah di Indonesia pun masih tinggi penderita filariasis, seperti di Kabupaten Demak, Jawa Tengah dengan jumlah penderita mencapai 22 penderita, bahkan Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat mencapai 53 penderita, dan masih banyak daerah lainnya. Karena masih banyak penduduk di Indonesia yang masih terkena filariasis, pada 1 Oktober 2015 lalu, Menteri Kesehatan mencanangkan bulan Oktober menjadi bulan eliminasi kaki gajah. Menurut Menteri Kesehatan, Pemerintah bersama masyarakat telah berupaya mengatasi masalah kaki gajah sejak 40 tahun yang lalu dan upaya tersebut tidak sia-sia, terbukti dari turunnya persentase kaki gajah dari 19,6 % di tahun 1970 menjadi hanya 4,7 % di tahun 2014. Namun, angka penurunan drastis tersebut tidak lantas membuat Pemerintah menjadi cepat puas. Di tahun 2019, Pemerintah pun menargetkan Indonesia bebas akan penyakit kaki gajah.

Untuk menjadikan Indonesia bebas filariasis, kita sebaiknya tidak hanya menunggu bantuan dari pemerintah dan menunggu terkena penyakit filariasis. Seperti kata pepatah lama yang mengatakan bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati, kita harus selalu waspada akan keberadaan nyamuk Culex Fatiqans, si biang keladi penyebab filariasis. Sebagai langkah pencegahan, secara rutin, gunakanlah lotion penolak nyamuk sebagai personal protection seperti Soffell, yang dapat melindungi tubuh hingga 8 jam. Dua perlindungan pada Soffell yaitu mencegah nyamuk dengan aroma dan melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dengan rasa yang tidak disukai nyamuk. Seringkali orang khawatir kulit menjadi kering jika menggunakan lotion anti-nyamuk, namun Soffell mengandung pelembab khusus yang aman dan tetap membuat kulit tetap lembut.

Jika lotion anti nyamuk biasanya digunakan setiap beraktivitas baik di rumah maupun luar ruangan, untuk perlindungan yang lebih optimal, kita juga membutuhkan obat nyamuk semprot (aerosol) yang aman digunakan untuk semua keluarga. Force Magic dengan bahan aktif synthetic pyrethroids efektif sangat ampuh melumpuhkan dan mematikan nyamuk dan serangga. Force Magic lebih aman digunakan karena mudah dikeluarkan dari dalam tubuh melalui feses, urine, maupun saluran pernapasan. Memiliki aroma yang harum dan tidak menyengat, Force Magic tidak menyebabkan batuk. Selain penggunaan obat nyamuk dan lotion anti nyamuk, jangan lupa untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari berbagai penyakit, terutama filariasis atau kaki gajah.

Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar